MAL PRAKTEK DI BIDANG PENDIDIKAN

Kondisi pendidikan di Indonesia sangat memprihatikan dan menghadapi tiga masalah besar yakni; rendahnya mutu pendidikan, lemahnya SDM hasil pendidikan, dan persoalan internal dan eksternal. Indikator rendahnya mutu pendidikan nasional dapat dilihat dari prestasi siswa, dan peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Develomment Index) yaitu kompisisi dari peringkat pencapai pendidikan, kesehatan dan penghasilan per kepala. Rendahnya prestasi siswa menunjukkan bahwa anak Indonesia hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Keterampilan membaca siswa kelas IV SD hanya mencapai 51,7, sementara siswa SD di Hongkong mencapai 75,5, Singapura; 74,0, Thailand; 65,1 dan Filipina; 52,6 (Studi IEA, tahun 1992). Selain itu, prestasi siswa SLTP kelas 2 di Indonesia di antara 38 negara peserta berada pada urutan ke-32 untuk IPA dan ke-34 untuk matematika (The Third International Mathematic and Science Study-Repeat-TIMSS-R, tahun 1999). Dalam dunia pendidikan tinggi dari 77 universitas yang disurvei di asia pasifik ternyata 4 universitas terbaik di Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-61, ke-68, ke-73 dan ke-75 (Majalah Asia Week). Indikator lain dari indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Pada tahun 2000 Indonesia berada pada urutan ke 112 (UNESCO, 2000). Kualitas pendidikan menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC) Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia.
Baca lebih lanjut